Mari kita jadikan anak didik (siswa-siswi SMK N 3 Tuban) seperti lebah.

Rasulullah 'Shallallahu'alaihi wa sallam (SAW) bersabda. "Perumpamaan orang mukmin seperti lebah, jika ia makan, maka ia memakan apa-apa yang baik, jika ia mengeluarkan juga sesuatu yang baik, jika ia hinggap di dahan ia tidak mematahkan" (Riwayat Ahmad).
Lebah, serangga kecil yang biasa beterbangan di sekitar kita ini memang memiliki banyak keistimewaan Rasulullah SAW mengibaratkan orang mukmin dengan serangga yang dalam bahasa arabnya biasa disebut nahlah ini.
Adanya perumpamaan tersebut, karena lebah memiliki beberapa sifat istimewa. Di antara sifat itu adalah, lebah selalu mengambil nutrisi dari bahan-bahan yang baik, yakni dari serbuk sari berbagai macam bunga, tidak mengambil makanan dari yang lainnya, lebih-lebih dari benda-benda kotor. Demikian pula lebah tidak mengeluarkan sesuatu kecuali hal yang baik, yakni madu yang tidak diragukan lagi manfaatnya. Bahkan, Allah Subhanahu wa Ta'ala (SWT) telah menegaskan dalam surat An Nahl ayat 69 bahwa cairan manis itu merupakan obat.
Bahkan bukan hanya madu, Imam Al Ghazali menyebutkan bahwa lebah juga menghasilkan lilin, yang bisa bermanfaat bagi manusia untuk dijadikan sumber penerangan. (Tafsir Al Qasimi).
Demikian pula dalam melakukan proses produksi "hal yang baik" itu dilakukan dengan cara yang baik pula, yakni tidak dengan merusak bunga dan dahan yang dihinggapi. Lebih dari itu, tumbuhan-tumbuhan malah diuntungkan dengan hinggapnya lebah di dahan atau bunganya, karena bisa membantu proses penyerbukan.
Sifat positif lebah lainnya, kehidupan mereka berjamaah. Satu koloni lebah bisa mencapai 50 ribu ekor. Mereka terdiri dari lebah ratu, pejantan dan lebah pekerja. Semuanya bekerja sama dengan menjalankan fungsinya masing-masing. Al Ghazali juga menyebutkan bahwa lebah juga membersihkan sarang dari kotoran penghuninya, yang dilakukan selama musim semi dan gugur.
Lebah merupakan pekerja, dengan kecepatan terbang mencapai 65 km perjam, bisa menempuh jarak 46 km nonstop. Bila sedang membawa nektar, diangkut dalam kantong tepung yang ada di kaki, kecepatannya tinggal 30 km perjam dengan kecepatan getaran sayap sebanyak 250 kali perdetik. Untuk mengumpulkan 1 kg madu, seekor lebah harus mengadakan perjalanan 90.000-180.000 kali dan mengunjungi banyak bunga sebelum pulang ke sarang. Ini berarti, jika setiap perjalanan menempuh jarak 3 km pulang pergi, seekor lebah harus menempuh jarak 3 x(90.000-180.000) km untuk menunaikan tugasnya itu.
Hampir semua tanaman berbunga merupakan “ladang” bagi lebah. Dari sana hewan ini mengambil nectar, serbuk sari (pollen) dan air. Nectar adalah suatu senyawa kompleks yang dihasilkan kelenjar necterfier tanaman dalam bentuk larutan, dengan konsentrasi gula bervariasi, mulai 5% sampai 70% atau lebih makin banyak nectar mengandung gula, makin senang lebah mengunjungi bunga tersebut dan air, antara 40% hingga 80%. Sementara tepung sari, yang dimanfaatkan lebah, terutama sebagai sumber protein, lemak, karbonhidrat, serta sedikit mineral diperoleh dari “antena” atau sel kelamin jantannya tumbuhan. Satu koloni lebah madu membutuhkan sekitar 50 kg tepung sari pertahun. Sekitar separuh dari tepung sari tersebut digunakan untuk makanan larva. Adapun unsur yang dihasilkan, selain madu, yang dipercaya bisa dijadikan makanan dan obat bagi sekian banyak penyakit, terdapat pula royal jelly, bee pollen, lem atau propolis, lilin lebah atau malam (beeswax), serta racun lebah ( bee venom atau apitoxin).
Lebah, meskipun memiliki sengat (senjata yang amat berbahaya), akan tetapi hal itu tidak membahayakan kawanannya, malah berguna untuk melindungi bangsanya dari serangan pihak lain.
Al Jauhari menyebutkan sifat istimewa lebah lainnya, yakni adanya konsistensi dalam membangun kamar-kamar di dalam sarangnya. Kamar-kamar itu berbentuk segi enam, sehingga tidak ada rongga yang "terbuang" (Tafsir Al Maraghi). Ini menunjukkan bahwa serangga membangun tempat tinggalnya dengan amat efisien. Lebah membangun sarangnya dalam bentuk sel-sel heksagonal (segi enam). Disamping sebagai bentuk “gudang” paling efektif untuk menyimpan madu, mesti diakui, bentuk ini pun dapat memerangkap lebih banyak oksigen dan unsur lainnya yang mereka perlukan dibanding bentuk geometris lain, semisal lingkaran atau segi empat. Pembangunan sarang itu sendiri dimulai dari sudut-sudut yang berbeda hingga akhirnya bertemu secara tepat di tengah.
Demikianlah sebagian sifat-sifat lebah yang mestinya juga ada pada diri mereka yang mengaku beriman. Allahu'alam bishawab.